PUBLIKMETRO.COM, MEDAN - Perusahaan Listrik Negara (PLN) harusnya menjaga agar aliran
listrik tak padam selama bulan Ramadhan. Menurut anggota DPRD Medan Rajudin
Sagala, kepada wartawan padamnya aliran listrik pada Kamis dini hari hingga
subuh, tentunya menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat. Karena aliran listrik
padam disaat sebagian umat Islam tengah melakukan sahur.
“Harusnya PLN bisa menjaga dan memastikan agar aliran listrik
tetap menyala selama bulan Ramadan ini. Terlebih lagi ketika malam hari hingga
menjelang subuh,” kata Rajudin, Jumat (10/5/2019) di Medan.
Karena pada waktu-waktu tersebut, disebutkan politisi PKS ini,
umat Islam sedang marak-maraknya menjalankan ibadah. Mengenai padamnya listrik
karena ada kerusakan dan butuh perawatan, Rajudin menuturkan harusnya perawatan
tidak dilakukan saat bulan Ramadan.
“Janganlah ada alasan PLN mengatakan itu ada perawatan, masak
bulan Ramadan perawatan terus. Kok tiap tahun mati lampunya selalu hampir di
bulan Ramadan terus?,” beber Rajudin.
Oleh sebab itu, Rajudin mengajak PLN untuk melakukan evaluasi
pasca pemadaman jelang sahur tersebut. “Ini harus jadi evaluasi. Kejadian dini
hari tadi harus jadi pelajaran agar tidak lagi timbul pemadaman listrik selama
Ramadan, terutama saat malam hingga subuh,” tandasnya.
Terpisah, Manager Komunikasi PLN UIW Sumatera Utara Rudi Artono,
dalam siaran persnya mengatakan padamnya listrik jelang sahur itu disebabkan
kerusakan terjadi pada Current Transformer (CT). CT merupakan peralatan yang
mengubah besaran arus dari besar ke kecil ataupun sebaliknya sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan, dengan arus 150kV.
Sambungnya, bahwa beberapa Pembangkit seperti PLTU Nagan Raya 1
dan 2, PLTU Pangkalan Susu 2, PLTGU Belawan, ST 2.0, PLTG Marine Vessel Power
Plant dan Belawan, serta PLTD AKE mengalami trip atau padam terpaksa dan harus
dilakukan recovery dengan waktu yang cukup lama. “Sedang dilakukan pemulihan
bertahap, mohon maaf jika waktu sahur menjadi terganggu,” tutur Rudi. (br)
0 comments:
Posting Komentar