PUBLIK METRO : Sampah
seberat 2,6 ton telah diangkut dan dibersihkan dari Jalan Pertempuran
Lingkungan 7, Kelurahan Pulau Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat dalam kegiatan
gotong-royong dan aksi bersih sungai yang diselenggarakan Jajaran Kecamatan
Medan Barat, Jum'at (18/10).
Dalam kegiatan gotong-royong yang dipimpin langsung Wakil Wali Kota
Medan Ir H Akhyar Nasution, M.Si melibatkan puluhan personil yang terdiri dari
unsur pegawai kelurahan, Kepala Lingkungan, P3SU Kecamatan Medan Barat dan juga
masyarakat setempat secara bahu-membahu dan penuh semangat membersihkan
lingkungan sekitarnya dari tumpukan sampah.
Selain membersihkan aliran drainase dan jalan-jalan, konsentrasi
gotong-royong juga dilaksanakan pada aliran sungai Deli yang berada di wilayah
ini. Belasan orang turun dengan berbekal peralatan kebersihan seperti sapu,
pengeruk sampah, cangkul dan sekop membersihkan daerah pinggiran sungai secara
bersama-sama hingga bersih dari berbagai sampah terutama sampah non organik.
Wakil Wali Kota Medan bersama Kabag Humas Setda Kota Medan Arrahmaan
Pane dan didampingi Camat Medan Barat Rudi Faisal yang turut hadir pada
kegiatan gotong royong tersebut menyesalkan tindakan warga yang suka membuang
sampah sembarangan terutama ke dalam aliran sungai. Karena tindakan ini yang
menyebabkan lingkungan menjadi sering banjir dan tidak sehat.
"Membuang sampah ke dalam aliran sungai memang pekerjaan yang mudah
namun berakibat fatal dan merugikan warga sendiri. Karena sampah yang bertumpuk
dan mengendap di sungai akan menjadikan sungai dangkal yang mengakibatkan
ketidakmampuan sungai menampung banyak air pada musim penghujan sehingga setiap
saat sungai dapat meluap dan menyebabkan banjir," kata Wakil Wali Kota.
Akhyar juga meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi melakukan
kebiasaan yang salah dengan membuang sampah sembarangan apalagi membuang sampah
ke sungai demi kenyamanan dan kesehatan lingkungan bersama. Jika lingkungan
bersih tentu warga yang mendiami wilayah tersebut juga akan sehat.
"Saya meminta kepada masyarakat, stop kebiasaan buruk menjadikan
sungai sebagai tempat sampah. Mari kita jaga sungai untuk menciptakan
lingkungan bersih dan bebas banjir," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Akhyar juga mengatakan untuk terus memupuk budaya
gotong-royong. Karena gotong-royong ini merupakan bagian dari budaya orang
Indonesia, dengan bergotong-royong pekerjaan yang banyak dan berat menjadi
lebih ringan serta dapat segera diselesaikan.
"Budaya gotong-royong memang sudah mengakar dalam diri bangsa
Indonesia, hal ini harus terus kita pupuk agar masyarakat terbiasa melakukan
berbagai kegiatan dengan cara bersama-sama. Gotong-royong dapat mempersatukan
dan meningkatkan solidaritas antar tetangga disebuah lingkungan. Salah satunya
bergotong-royong untuk membersihkan lingkungan sekitar," ujar Wakil Wali
Kota.
Selain itu, Wakil Wali Kota juga memberikan arahan agar masyarakat sudah
harus mampu memilah sampah dengan benar. Dengan memilah sampah tentunya dapat
mengurangi tumpukan sampah yang menggunung. Artinya ada sampah yang memang
harus dibuang ada yang dapat dipergunakan lagi atau didaur ulang.
"Pemilahan sampah yang paling sederhana yakni pemilahan sampah
dengan kategori organik dan non organik. Sampah organik bisa didaur ulang
menjadi pupuk organik atau kompos dan sampah non organik sebagian dapat menjadi
barang-barang daur ulang seperti tas, hiasan meja dan lain sebagainya,"
ucap Akhyar.
Jika masyarakat mampu melaksanakan pemilahan sampah, sambung Akhyar,
tentu sampah yang ada tidak akan berserakan dan bertumpuk sehingga lingkungan
tempat tinggal warga juga bersih dan sehat bebas sampah.
Seluruh sampah yang telah dibersihkan dari lingkungan 7
Kelurahan Pulau Brayan Kota ini diangkut dengan menggunakan truk sampah milik
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan untuk diteruskan ke TPA.
(RF/*Sugandhi Siagian)
0 comments:
Posting Komentar