12 Point Tuntutan Aspirasi Aliansi Wartawan C&O Menggugat dengan Menggelar Aksi Damai ke Kantor Wali Kota Medan

 



Medan  ||   publikmetro.com   || 

Aliansi Wartawan Media Cetak dan Online Menggugat, menggelar Aksi Damai ke kantor Wali Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis No.01 Medan, dengan berorasi meminta Wali Kota Medan bapak Bobby Afif Nasution transparansi terkait pengeluaran Dana Anggaran TA 2022 untuk program UKW dan Study Banding ke Bandung yang menghabiskan anggaran sebesar Rp.400 juta, yang di ambil dari dana taktis Wali Kota Medan. Apa urgensinya? 


Massa Aksi Damai yang tergabung dalam Aliansi Wartawan unit Cetak dan Online Menggugat, melalui ibu Nelly Simamora, AMd selaku koordinator aksi menyampaikan 12 point aspirasi dalam orasinya untuk menyuarakan hak suara yang diatur dalam UU, yang salah satunya meminta Wali Kota transparansi tentang pengeluaran dana anggaran UKW dan Study Banding ke Bandung. 


"Kita berorasi ini, menyuarakan hak suara kita dalam mengemukakan pendapat didepan umum telah dilindungi oleh payung hukum, yakni Undang Undang. Dalam Aksi Damai ini banyak hal yang kita lihat tidak sesuai apa yang diamanatkan oleh UU tersebut, baik dalam penggunaan anggaran, iklan di Dinas Kominfo dan kepenguruaan koordinator wartawan Pemko Medan yang diduga syarat kepentingan pribadi maupun kelompok. Sebagai warga negara dan juga wartawan unit Pemko Medan, tidak salah kita menyuarakan apa yang patut kita suarakan, menanyakan apa urgensinya UKW dan Study Banding ke Bandung," ucap Nelly Simamora kepada para awak media saat unras ke kantor Wali Kota Medan, Selasa (27/12/2022). 


Nelly juga mengungkapkan bahwa kegiatan unras ini bertujuan untuk membagun medan menjadi lebih baik lagi. Karena selama ini Nelly melihat adanya hal hal kejanggalan makanya hak suara ini pun dikemukakan. "Bukan tidak sering kita ingatkan terkait kejanggalan tersebut, namun hal itu diabaikan," imbuhnya. 


Adapun 12 point tuntutan dan pertanyaan aksi damai oleh Aliansi Wartawan CO Menggugat, di depan kantor Wali Kota Medan diantaranya, 01. Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution diminta Klarifikasi terkait pengeluaran dana anggaran UKW dan Study Banding ke Bandung sebesar Rp.400 juta, Apa Urgensinya hingga dana Taktis Wali Kota Medan itu Dikucurkan?. 02. Peserta UKW diduga banyak diluar dari peserta yang terdaftar di Kominfo Medan, ini menyalahi Kesepakatan bersama. 03. Pengurus terpilih Syaiful Deviza mengadakan Study Banding ke Bandung yang diduga pesertanya pilih kasih. 04. Kepengurusan terpilih Syaiful Deviza diduga tidak dapat menyatukan semua wartawan yang ber-unit di Pemko Medan. 05. Iklan di Dinas Kominfo Medan diduga ditawarkan kepada wartawan yang medianya tidak terdaftar sebagai wartawan Dinas Kominfo dan hasilnya belah Jengkol. 06. Diduga tidak semua wartawan/media unit Pemko Medan yang terdaftar resmi  legalitasnya mendapatkan iklan, terdapat pilih kasih. 07. Hapus perbedaan nilai kliping antar UKW dan yang tidak UKW, karena syarat untuk Itu diduga cacat peraturan. Pengurus Harus buktikan Surat Edaran dari Dewan Pers tahun terbaru dan SE dari Sekda/Wali Kota Medan. 08. Pengurus terpilih Syaiful Deviza diduga diskriminatif terhadap anggota lainnya, seperti RT sakit terkena serangan jantung dan opname di rumah sakit, tidak ada pemberitahuan pengurus untuk Les ke anggota lainnya. 09. Wali Kota Medan diminta mengadakan Coffee Morning untuk menyatukan perbedaan pendapat diantara wartawan unit Pemko Medan. 10. Kadis Kominfo Medan diduga gagal menyerap aspirasi wartawan Pemko yang disinyalir takut kepada bawahan. 11. Wartawan unit Pemko Medan menduga seperti ada anak kandung dan ada anak tiri. 12. Wartawan unit Pemko Medan berharap Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution Amanah kepada jurnalisnya.


"Kita berharap bapak Bobby Afif Nasution selaku Wali Kota Medan amanah dan dapat merangkul semua media/wartawan unit Pemko Medan yang terdaftar dengan sebuah legalitas perusahaan yang lengkap," tambah Nelly kemudian. 


Unras Aliansi Wartawan CO Menggugat, menggelar aksi damai, dengan motto, 'Pantang Kendur Walau Hujan Mengguyur' yang dikawal keras oleh satuan Intel dari unit Polri, Polsek Medan Baru, Polrestabes Medan. Walau dalam keadaan hujan turun, unras ini pun berjalan sukses meskipun pihak Wali Kota atau Pemko Medan tidak ada tanda tanda mengklarifikasi adanya aksi damai tersebut. Ada kemungkinan karena hujan merajai jalanan. So, unras pun membubarkan diri dan tidak lupa pihak kepolisian Polsek Medan Baru Kanit Simanjuntak mengucapkan terima kasih karena aksi damai ini tidak menimbulkan kegaduhan atau anarkis. 


"Terima kasih ibu Nelly Simamora yang menggelar aksi unras damai di kantor Wali Kota Medan dengan kondusif dan tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan," ujar Kanit Intelkam Simanjuntak dari Polsek Medan Baru. 

(pm rud) 

Share on Google Plus

About GROUP MEDIA KOMPAS7

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar