PUBLIKMETRO.COM, MEDAN - Maraknya
peredaran narkoba khususnya ditempat hiburan malam seperti nightclub, karaoke
dan lainnya akibat pemerintah tidak tegas, dalam hal ini pemerintah daerah
selaku pihak yang menerbitkan izin misalnya
izin jadwal operasional dari mulai jam buka dan jam tutup.
"Baňyak ketentuan disiplin waktu yang
termaktub dalam item item surat izin dilanggar. Maka terjadilah operasional
yang sembarangan dan serampangan. Pada titik ini suguhan suguhan kenikmatan
akan diwarnai berbagai produk minuman dan makanan yang terkontaminasi unsur
unsur yang memabukkan termasuk narkoba, karena aktivitas itu berada pada jam
jam yang tidak akan terawasi," kata
Ketua GRANIT Sumut Ifoando Pasaribu SPd, saat diminta tanggapannya terkait
maraknya peredaran Narkoba dan momentum Hari Anti Narkoba Internasional (HANI)
diruangannya, Rabu (26/6/2019).
" Andai pemerintah tegas dengan
melakukan razia terhadap tempat hiburan malam yang masih beroperasi pada jam
jam yang dilarang dengan memaksa harus tutup, niscaya aktivitas kenikmatan yang
ada akan tetap di jalur positif yakni tanpa alkohol dan narkoba.
Katanya, jelas disini dapat dikatakan
ketegasan untuk memaksa menghentikan operasional di jam jam yang di luar jam
jam yang diperbolehkan, tidak ada. Tidak tegas. Terkesan terjadi pembiaran.
Maka jika hal ini terjadi sepanjang waktu kuantitas peredaran narkoba akan
semakin meningkat.
"Kami dari GRANIT Sumut berharap agar
kepala daerah terkait bişa tegas
mengontrol dan menginstruksikan bawahannya di Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
terkait, untuk melaksanakan tugas. Jika merasa memerlukan kerjasama dan
dukungan aparat maka sangat baik dilakukan," katanya.
Disebutkannya kemudian, sangat perlu menjadi
catatan bahwa narkoba itu katakan lah jenis Shabu memiliki zat yang mengandung
candu untuk memancing kebutuhan raga alias kecanduan.
Ketika kecanduan itu tidak teratasi, maka seseorang itu akan merasakan sakit
atau minimal merasuki rohani dengan rasa kebingungan luar biasa. Selanjutnya
akan lahir kerugian jasmani dan rohani yang berbasis ekonomi. Kalaupun
kecanduan itu terpenuhi, tingkat kecanduannya akan meningkat. Bisa dibayangin
bagaimana kondisi seseorang itu ketika menjadi pencandu narkoba. Hidupnya tidak
akan bergairah kalau tidak ada narkoba dan jasmani tidak akan tenang jika tidak
ada narkoba. Bagaimana andai narkoba sudah mempengaruhi generasi muda. Waduh.
Negara akan hancur," katanya. (msp)
0 comments:
Posting Komentar