MEDAN - Anggota DPRD Kota Medan Edwin Sugesti Nasution mengatakan,
persoalan sampah, banjir dan kemacetan di Kota Medan harus menjadi perhatian
serius Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Oleh karenanya, diminta Dinas Pekerjaan
Umum (PU) Kota Medan berkoordinasi dan berkerja sama dengan organisasi
perangkat daerah (OPD) lainnya.
“Jadi diminta OPD yang tupoksinya tidak menangani masalah
banjir, sampah dan kemacetan, alangkah baiknya ikut membantu memecahkan
persoalan yang sudah belasan bahkan puluhan tahun belum juga teratasi. Kalau
ada kerjasama maka apapun masalahnya dengan mudah diselesaikan. Jangan karena
bukan tupoksinya malah lihat-lihat saja. Nah, sikap inilah yang harus dibuang.
Ibarat pepatah berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,” kata politisi dari
Partai Amanat Nasional (PAN) ini kepada wartawan Jumat (20/09) ketika ditemui
di ruang kerjanya.
Menyinggung soal penanganan sampah, menurut Anggota DPRD Kota Medan
periode 2019-2024 ini, Pemko Medan harus menyediakan tong-tong sampah
disejumlah titik sehingga masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Dengan
demikian, limbah masyarakat tersebut tidak masuk ke dalam paret yang akan
menyumbatkan alian air. “Coba sampah dibuang sembarangan lalu masuk ke dalam
paret, kan jadi tersumbat. Nah, inilah salah satu penyebab banjir di Kota
Medan,” ujarnya.
Masih kata Edwin, tindakan Pemko Medan melakukan pengorekan
drainase di sejumlah kawasan dinilai bakalan sia-sia. Kenapa tidak? Soalnya,
drainase yang dikorek itu tidak lama kemudian bakal tersumbat sampah-sampah
yang dibuang sembarangan tempat.
“Nah, jika tong-tong sampah dibuat di jalan-jalan baik di
pinggiran kota maupun inti kota otomatis masyarakat dengan mudah membuang
sampahnya tadi ke tong sampah yang sudah disediakan,” ujarnya.
Ditambahkan, Pemko Medan segera menambahkan armada pengangkt
sampah sehingga tidak menumpuk dipingiran jalan. “Kalau sudah menumpuk aroma
bau busuk menyengat dan pemandangan pun jelek terkesan jadi kota sampah.
Pokoknya, diera ini hal-hal seperti itu tidak ada lagi,” pinta Edwin Sugesti.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat Kota Medan agar membantu
dan bekerjasama dengan Pemko Medan untuk memwujudkan kota yang kita cintai ini
bebas dari sampah. Dengan otomatis bebas banjir seperti yang kita inginkan
bersama. “Sudah saatnya, kita memikirkan kepentingan umum daripada kepentingan
pribadi. Jika kita terus memikirkan diri sendiri, maka siap-siaplah kita
tertinggal dengan daerah lain yang terus bangkit dan maju,”katanya.
KEMACETAN
Menyinggun soal kemacetan arus lalu lintas merupakan salah satu
masalah transportasi. Untuk itu, sistem transportasi harus menjadi bagian tak
terpisahkan dari penataan kota,” sebut Edwin Sugesti.
Menurutnya, jika sistem manajemen transportasi tidak dibenahi,
maka suatu kota akan terganggu kemacetan. “Maka dari itu, Pemko Medan melalui
Dishubnya harus memiliki manajemen tentang perlalu lintasan sehingga kemacetan
yang selama ini terjadi dapat ditekan persentasenya,” katanya.
Masih menurut wakil rakyat ini, sistem transportasi harus
disusun secara cermat melibatkan seluruh stakeholders terkait, seperti Dinas
Perhubungan, Kepolisian, bahkan Dinas Pendidikan untuk mengubah mindset dan
perilaku sejak dini. “Kerjasama inilah yang diharapkan sehingga problem
kemacetan yang selalu terjadi dapat terpecahkan,” jelasnya.
Disamping itu, masyarakat pengguna jalan supaya tetap mematuhi
rambu-rambu lalu lintas. Sebab, rambu-rambu lalu lintas dipasang agar kemacetan
tidak terjadi dan membahayakan diri sendiri maupun orang lain. “Kalau kita
melanggar rambu lalu lintas konsekwensinya pada diri sendiri dan membahayakan
orang lain yang tidak bersalah. Makanya, di era sekarang mari taati rambu lalu
lintas,” pintanya.
Selain itu, Edwin juga mengharapkan, Dinas Perhubungan Kota
Medan agar menertibkan parkir-parkir liar yang menggunakan badan jalan atau
trotoar. Sebab, salah satu sumber kemacetan adalah parkir liar. “Kondisi inilah
yang mesti diketahui secara bersama-sama,” katanya.
0 comments:
Posting Komentar