Direktur Poltekpar Medan Biarkan IOM Pungut Duit ke Orangtua Mahasiswa





Publik Metro | Kampus Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Medan, Jalan Rumah Sakit Haji No12, Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, 20371, memiliki organisasi IOM (Ikatan Orangtua Mahasiswa).
Namun organisasi IOM seluruh Indonesia mengadakan Munas di Bali. Pada hakekatnya pihak Kementrian Pendidikan Tinggi atau perwakilannya tidak hadir dalam Munas tersebut.

"Dari hasil Munas inilah kami sepakat melegalkan organisasi IOM ini menjadi POM (Perkumpulan Orangtua Mahasiswa). Dan memang benar, Munas kami ini tidak dihadiri dari pihak kementrian Pendidikan Tinggi, yang hadir pada saat itu dari pihak Kajati dan Kapolda Bali," tutur Nani Fitriani Nasution yang didampingi oleh mantan Wadir III bidang kemahasiswaan Iwan Riady, saat dikonfirmasi di Palladium, kemarin.

Bendahara organisasi POM Poltekpar Medan ini, yang akarab di sapa Nani, mengatakan kronologis sejarah berdirinya IOM dan menjadi POM Poltekpar Medan yang bergerak di bidang sosial, seperti menyantuni para mahasiswa poltekpar Medan apabila terkendala dalam pembayaran uang kuliah, sakit, kemalangan, pembiayaan dalam praktek mahasiswa dan lain sebagainya.

"Salah satu alasan kita mendirikan organisasi IOM ini adalah untuk meringankan beban para mahasiswa apabila mahasiswa itu mendapat masalah keuangan dalam perkuliahan, terkena sakit, kemalangan dan pemenuhanan dalam alat-alat praktek," imbuhnya.

POM Poltekpar Medan dalam mencari dana sosial ke mahasiswa, diduga melakukan kutipan terhadap orangtua mahasiswa yang anaknya kuliah di Poltekpar dengan alasan uang iuran tahunan sebesar Rp 250 ribu.

Menurut informasi yang beredar di seputaran kampus Poltekpar, dikabarkan penggunaan uang tersebut untuk kepentingan pengurus POM terkait dengan kegiatan-kegiatan mahasiswa yang melakukan praktek kerja nyata (PKN) baik ke luar kota maupun ke luar negeri. Akan tetapi, Nani Fitriani dan Iwan Riady membantah runmor seputaran kampus Poltekpar itu.

"Tidak benar itu, kami tidak ada melakukan pendampingan mahasiswa PKN baik keluar kota maupun keluar negeri," pungkas Nani dengan mengatakan bahwasannya POM hadir untuk mahasiswa Poltekpar Medan yang terkendala masalah finansial pembayaran uang kuliah dan keperluan sosial lainnya.

Diakui Nani, POM memang melakukan pengutipan uang kepada orang tua mahasiswa yang anaknya kuliah di Politeknik Pariwisata Negeri Medan sebesar Rp.250 rb per tahun. "Uang itu kami gunakan untuk kepentingan mahasiswa, misalnya jika mahasiswa itu sakit atau kemalangan, mahasiswa yang tidak mampu bayar uang kuliah. Selain itu jika mahasiswa ada kegiatan, kita juga menggunakan dari dana POM," dalihnya.

Sementara Direktur Poltekpar Medan, dikonfirmasi terpisah, Dr Anwari Masatip SSos MM Par, dalam jawabannya, membantah memberikan fasilitas kepada pihak POM. Dia menyebutkan pihaknya tidak ada melakukan intervensi terhadap POM. "Dan keberadaan POM berdiri sendiri, mereka memiliki legalitas hukum dan terkait kutipan uang orangtua mahasiswa merupakan kebijakan POM itu sendiri," sebutnya sambil mempersilahkan wartawan untuk melaporkan ke pihak terkait (kepolisian).(ns)
Share on Google Plus

About Nelly Simamora

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar