Gubernur Tak Punya Inovatif Tuk Membangun Sumut





Medan. Negara Indonesia dibangun berdasarkan Hukum dan Undang-Undang. Dan di dalam UUD 1945 pasal 20A telah diatur tugas dan fungsi Eksekutif dan Legislatif, yang mana DPR sebagai Legislatif memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. DPR juga mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat serta hak imunitas. Ketentuan ini dimaksud agar DPR berfungsi secara optimal sebagai lembaga perwakilan rakyat sekaligus memperkukuh pelaksanaan saling mengawasi dan saling mengimbangi.

"Telah jelas tupoksi DPR dalam UUD 1945 dan bukan membantu secara doa, atau yang lainnya atau sejenisnya. Kita itu berbicara dan bekerja berdasarkan UUD 1945 sebagai kontrol/pengawasan dalam kebijakan eksekutif selaku pelaksana UU yang kita buat dalam membangun wilayah kekuasaannya. Ini mana, setelah gubernur dilantik tahun lalu, mana inovasi-inovasi yang terlaksana oleh Gubernur Sumatera Utara ini," papar Ustad Syahrul Effendi Siregar, Sekretaris Fraksi PDI-Perjuangan, Senin (9/12) saat jumpa pers diruangannya lt4 gedung DPRD Tk I Sumut.

Ustad Syarul, sapaan akrabnya, dalam hal ini juga mengatakan bahwasannya DPR berwenang dalam pengawasan kinerja gubernur. Apa-apa saja yang telah dilaksanakan oleh gubernur dalam melaksanakan tugasnya setelah dilantik pada tahun 2018 yang lalu. Serta Inovasi-inovasi apa saja yang telah dilakukannya dalam membangun Sumatera Utara.

"Saya selaku anggota dewan DPRD TkI Sumut, menilai Gubernur tak punya inovatif tuk membangun Sumatera Utara. Memangnya apa yang telah di perbuat oleh Gubernur Sumatera Utara ini setelah dilantik tahun lalu. Ga ada kan? Kalau hanya sekadar wacana, itu kan belum inovasi," sambungnya.

Selanjutnya Syahrul Effendi juga menerangkan adanya beberapa wacana gubernur seperti pengorekkan sungai-sungai di Medan yang dangkal yang telah dimulai dari sungai Bederah, Tol dalam kota, fungsi Merdeka Walk ke semula dan sebagainya, "Semuanya itu kita nilai baik, namun semua itu bukanlah sebuah inovasi dalam membangun Sumut, inovasi itu adalah hasil karya yang baru atas ide-ide seorang gubernur" pungkasnya.

Membangun Sumut yang bermartabat, dinilai oleh Ustad Syahrul boleh-boleh saja, namun harus dibarengi oleh adanya suatu pembangunan yang inovatif, hasil karya, gagasan, ide-ide yang terbaru sehingga Sumut membangun yang bermartabat memang benar-benar bermartabat.

Dalam kata lain, lanjut Syahrul, "Sejauh mata memandang, memang Gubernur Tidak Mempunyai Inovatif Untuk Membangun Sumatera Utara ini," tegasnya.

Sementara dijumpai terpisah beberapa hari yang lalu, Gubernur Sumut saat dikonfirmasi media ini terkait kinerjanya dalam menyelesaikan pembangunan disisa jabatannya yang dinilai oleh DPRD Sumut masih berjalan ditempat dan belum ada inovasi. Dalam hal ini Gubernur Sumut  mengatakan bahwasannya pengorekkan sungai-sungai yang dangkal di Kota Medan sudah kita mulai dari sungai Bederah, Merdeka Walk adalah cita-cita kita bersama, Tol dalam kota didoakan saja.

"Tanyakan saja sama anggota dewannya, jangan komentar, Doa. Bantu enggak, doa enggak, itu bukan DPR namanya," ucap Gubernur Sumut sambil bergegas hendak solat Dzuhur. (NS)
Share on Google Plus

About Anonim

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar