Dampak Sungai Dangkal Picu Banjir Kota Medan




PUBLIKMETRO.COM, MEDAN - Musim hujan tiba, Kota Medan pasti di genangi air hujan dan banjir merupakan keresahan warga Kota Medan. Pemerintah Kota (Pemko) Medan selalu mendapat publikasi miring lantaran banjir.

Banjir bikin resah, begitulah yang dikemukakan oleh anggota DPRD Kota Medan Rudiyanto Simangungsong saat dikonfirmasi wartawan di ruang Fraksi PKS lantai 5 gedung DPRD Kota Medan, Senin (28/10).

Ketua Fraksi PKS ini merasa resah melihat banjir di Kota Medan, akibat banjir, banyak laporan ditujukan pada dirinya dari konstituennya di Daerah Pemilihan (Dapil) nya, di dapil Medan IV, meliputi Medan Amplas, Denai, Area dan Medan Kota.

"Kita ingin pihak Pemko Medan mengelola kembali master plain (rancangan) tentang tata kelola dan tata letak Kota Medan begitu juga dalam hal  pembangunannya, baik menyangkut infrastruktur, drainase maupun jalan, harus benar-benar diperhatikan agar Kota Medan tidak sembraut dan selalu diliputi masalah banjir dan kebersihannya yang selalu bermasalah," terang Rudiyanto mengemukakan.

Rudi juga dalam hal ini meminta kepada pihak Pemko Medan dalam mengelola Kota Medan harus melihat dari segi hukum, humanis dan estetika serta bila perlu Medan menjadi ajang destinasi pariwisata baik dari segi keindahan kota, kuliner, budaya dan agama sebagai salah satu contoh kerukunan hidup beragama, yang dapat menjadi ikon Kota Medan," tandasnya.

Demikian juga sama halnya yang di kemukakan oleh Dedy Aksyari Nasution dari F-Gerindra pada dapil yang sama dan hari yang sama saat di konfirmasi wartawan terkait banjir, kebersihan Kota Medan, tata kelola, pembangunan infrastruktur, drainase dan traffic light.

"Hujan sikit saja sudah banjir, banyak sampah yang di tumpuk dihampir setiap kelurahan, tata kelola Kota Medan yang kurang, infrastruktur yang belum memadai, penggalian drainase yang acap tumpang tindih dan traffic light yang tidak beraturan dalam pengaturan lampu hijau yang sering bersamaan untuk belokan dan lurus," tuturnya.

Senada juga yang dikemukakan oleh H Jumadi ST MT saat dikonfirmasi melalui jaringan telepon genggamnya. Jumadi mengatakan dalam hal ini terkait banjir dan tata kelola Kota Medan dan juga sebagai destinasi tujuan pariwisata Kota Medan.

"Terkait masalah banjir dan sebagainya, itu tidak luput daripada keberadaan sungai-sungai yang ada dalam mengelilingi areal Kota Medan. Kita semua tahu bahwa ada delapan sungai yang telah mengalami kedangkalan sehingga aliran (debet) air, tidak mengalir semestinya apabila Medan dilanda hujan yang sangat deras," paparnya.

Kemudian, masih kata Jumadi, "Pihak Pemko Medan tidak dapat berbuat banyak menyangkut DAS (daerah aliran sungai), itu tidak kewenangan Pemko Medan, apabila Pemko Medan ada mengeluarkan anggaran terkait sungai, maka Pemko Medan akan menjadi temuan dari pihak BPK RI perwakilan Sumut, tapi apabila pihak pusat dalam hal ini PUPR dan Pemprovsu melakukan pembangunan DAS, maka pihak Pemko Medan dapat menganggarkannya dan ikut berkontribusi didalamnya," bebernya.

Salah satu persoalan di Kota Medan adalah masalah banjir dan pemicu utamanya akibat delapan sungai, diantaranya Sungai Belawan, Badera, Putih, Sikambing, Babura, Deli, Sulang Saling dan Sungai Kera, yang melintasi Kota Medan mengalami kedangkalan dan penyempitan yang telah puluhan tahun tidak pernah di normalisasi sekalipun. Akibatnya setiap kali hujan deras menyebabkan sungai yang ada tidak dapat menampung debit air sehingga meluap.

"Harapan kita selaku anggota dewan DPRD Medan dan DPRD Sumut, agar sesegeralah menangani masalah banjir, kebersihan dan tata kelola kota dengan baik dan terarah, supaya tercipta Medan Rumah Kita, sebagai Kota Metropolis dan juga kota Destinasi Tujuan Pariwisata Kota Medan," harapan dan keinginan yang sama yang diutarakan oleh para anggota dewan Kota Medan dan Sumut Rudiyanto Simangungsong, Dedy Aksyari Nasution dan H Jumadi ST MT.(ns)

Share on Google Plus

About Redaksi Publik Metro

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar